Diskusi Lesehan di Yayasan Puspa Indonesia

Sebelum Tulisan Dimulai…
Hari ini saya diundang menghadiri Diskusi Lesehan yang diadakan oleh Yayasan Puspa Indonesia. Diskusi ini mengangkat topik RUU ITE: Ancaman Pilar Demokrasi.

Dengan ditemani beberapa teman dari Komunitas Blogger WongKito (Petrus, Mamat, Ouja, dan Yakub) saya menuju ke tempat diskusi tsb.

Tulisan Sesudah Sebelum Tulisan Dimulai…
Pada diskusi yang bersifat round table ini, saya bersama rekan-rekan lain yang mengungkapkan perspektif tentang RUU ITE dengan sudut pandang masing-masing.

Di sana hadir sebagai narasumber Bapak Buyung Wijaya Kusuma (dari Kompas), Bapak H. Hamzah Ruslin, SH (pemimpin redaksi Sriwijaya Post), Bapak Dhaby K. Gumayra (Advokat dan Dosen IAIN Palembang), Ibu Eti Agustina, SH (Direktur LBH SumSel), Bapak Yudifahrian, SH, M. Hum (Dosen Fakultas IBA), dan saya sendiri (Ketua Blogger WongKito).

Masing-masing narasumber memberikan pendapat tentang RUU ITE dan saya dapat giliran nomer 4, setelah Bapak Hamzah, Bapak Buyung, Bapak Dhaby. Lalu setelah saya; giliran Ibu Eti dan Bapak Yudi yang memberikan pendapat.

suasana diskusi lesehan
suasana diskusi lesehan

Masih membahas tentang RUU ITE pasal 27 yang tentunya dapat membuat para jurnalisme (dan juga blogger) takut-takut dalam mengemukakan pendapat.

Pada diskusi ini saya baru tau dari Pak Dhaby ternyata draft awal RUU ITE pasal 27 ternyata bukan seperti yang tertera seperti sekarang ini. Menurut Pak Dhaby (kalau saya tidak salah dengar) draft awal RUU ITE pasal 27 (3) ternyata tentang penghilangan dokumen negara (lebih mengarah ke hukum internasional). Loh kenapa bisa jadi mengarah ke seperti sekarang yah (tentang muatan penghinaan dan/atau pencemaran nama baik); mungkinkah ada kepentingan dari kelompok-kelompok tertentu? saya tidak tau.

Acara yang berlangsung kurang lebih dua setengah jam ini menghasilkan sikap dari pihak jurnalisme untuk setuju mengajukan judicial review terhadap UU ITE ini.

Tulisan Sesudah Tulisan…
Tribute to Enda Nasution yang telah memberikan info mengenai diskusi ini dan memberikan pengarahan kepada saya apa saja yang mesti dibahas pada diskusi ini. Terima kasih banyak Pak Pres!!!