Shakespeare Itu Salah
Monday, January 14th, 2008 6:00 pm
Sebelum Tulisan Dimulai…
“Apalah artinya sebuah nama? Sekuntum mawar tetaplah harum walau dengan nama lain sekalipun, ” William Shakespeare.
Pernah dengar atau pun membaca kutipan dari William Shakespeare di atas?? Sampai jaman saya SMA, saya sempat setuju dengan kata-kata di atas. Kalau dulu saya cuma tau: pujangga kenamaan pasti mempunyai pikiran yang lebih sehingga perkataannya nyaris semuanya benar.
Sampai akhirnya, saat saya bersentuhan dengan dunia bisnis, saya terhenyak. Yah ternyata kalimat dari pujangga Inggris tsb salah besar. 100% salah besar!!!
Tulisan Sesudah Sebelum Tulisan Dimulai…
Yah, dalam dunia bisnis. Saya belajar bahwa nama/merek adalah yang paling berharga. Coba dibayangkan jika barang yang kamu pakai tidak bermerek. Tentunya kamu tidak bisa membedakan antara merek dari satu perusahaan dan perusahaan lainnya.
Selemah apapun merek tersebut, berarti perusahaan tsb telah mewartakan satu identitas yang unik pada konsumen.
Sebagai contoh:
Kamu beli sebuah motor, tanpa merek. Lalu motor yang lain juga tanpa merek atau nama?? Bisa bingung.
Atau kamu membeli BBM, kan bentuknya serupa tuh. Bagaimana cara konsumen membedakannya?? Ya, dengan melihat merek yang ada, contoh: Shell, Esso, Petronas, atau Pertamina
Yup, nama adalah identitas pembeda.
“Shakespeare salah! Sekuntum mawar dengan nama lain tidak akan seharum yang semestinya. Itulah sebabnya mengapa satu-satunya keputusan paling penting dalam memasarkan parfum adalah pemilihan nama, ” Al Ries dan Jack Trout.
Di blogosfer juga seperti itu, coba deh kalo ternyata para blogger tidak mempunyai nama dan jargon yang berbeda. Jelas kita tidak bisa membedakan mana hasil blogger si A atau blogger si B.
Sebagai contoh: Priyadi, Enda, dan Tikabanget adalah ikon blogger yang sudah terbentuk menghasilkan sebuah tulisan yang sesuai karakter masing-masing.
Coba jika mereka punya nama yang sama, jargon yang sama, dan (yang paling parah) URI blog yang sama. Wah bisa sulit membedakan tulisan mereka.
Mungkin ini bisa menjadi masukan untuk mereka yang ingin memilih URI blog dan jargon mereka. Karena hal itu juga faktor yang menentukan nasib blog Anda 🙂
Ingat nama sangat penting! Ya, apapun yang terjadi, kamu pasti sangat menghargai nama kamu kan?
Tulisan Sesudah Tulisan…
Mungkin Shakespeare telah khilaf. Mengutip kata di sebuah buku:
Coba deh pikir, akankah karya Shakespeare–Romeo dan Juliet–melegenda dan mendunia, kalau judulnya diganti menjadi Rozak dan Juleha? Maaf, saya tidak yakin. Begitulah, nama itu penting! Teramat penting, malah! (( Ippho Santosa: 10 Jurus Terlarang halaman 100 ))
foto mawar dari sini
suka dengan tulisan saya? silakan juga mem-follow twitter saya
butuh web-developer/web programmer? silakan kontak saya agar saya memberikan solusi untuk Anda. Portfolio saya bisa dicek di Limosin Creative Studio
Setujdju… Dari nama Donald Trump ama Sheilla Luciana aja udah keliatan nilai komersil-nya beda hoeheoheoehoe. Maklum kan jaman Shakespeare blom ada teori branding…
Eh btw kok ada tulisan pertamax sih, bukan gw yang nulis loh, sungguh!!
haha… coba parfum Anna Sui dijual dgn merek Ngatinem, pasti ga ada yg mau beli huehehehe.. brand does matter :)
Setuju banget… karena nama itu adalah Doa
yap yap…nama itu cukup penting, setidaknya buat saya.. :D
hohoho… namaku ada artinya, loh… dan artinya sangat bagus! :D
jd ortuku ga asal2an ngasih nama anak2nya. ;)
yup, nama itu memang penting.
kalo gak ada nama, mungkin usaha saya bakalan sepi. :-?
Apa kabar nih. Sudah lama tidak mampir kemari. Komen dulu lalu baca deh.
Beda konteks, ardy. Shakespeare tidak berkata dalam konteks bisnis dan identitas pembeda, tetapi lebih merupakan sebuah ungkapan kerendah-hatian. Kamu mengartikan kata-kata Shakespeare terlalu harfiah dan denotatif. Saya memahaminya begini: kebaikan itu mestinya tanpa pamrih, tanpa keinginan mencatatkan nama. Sekuntum mawar sebaiknya tetap harum meskipun ia bernama bunga bangkai, bunga matahari, tulip, atau apapun.
@galih,
mmm… mungkin kita harus juga melihat seluruh peristiwa dimana shakespeare mengatakan itu, gak mungkin kan kalimat itu tiba – tiba di ucapkan oleh shakespeare…pasti ada rentetan peristiwa baru ia dapat berkesimpulan itu… :d
kalo menurut aku seh penting gak pentingnya nama tergantung konteksnya
Romeo-Juliet kan terinspirasi dari Layla-Majnun
Berbicara soal nama nih ya.. nah sebaiknya kalau punya anak entar, berikanlah nama yang berbau Islam (bagi yg muslim), karena terdapat doa dan berkah didalamnya. AMin
setuju ama galih
pokoknya setuju lah .. . yang dibahas beda sama yang disini . ..
ada benernya ada nggaknya, tapi saya setuju dengan 'galih' :)
beda konteks… beda pengertian…
tapi nama itu emang penting loh…
*plin plan :P*
liat konteksnya dulu kali yah?
jangan main nyalahin aja.
seni ga bisa dibandingin sama bisnis.
Huuu, kalo saya dari pertama kali denger aja udah nggak setuju ama si shakespeare. Emang situ mau saya panggil…hei..sini hei…:p
yup, bagi gwe nama adalah sebuah doa,
berarti..,,
Bakar Shakspeare >:)
Nama tetaplah diperlukan untuk mengenali sesuatu. sebuah identitas yang akan melekat dan menjadikan kita trademark
aku ga setuju..!!!!
nama ya nama aja…sebagai identitas doang..ga lebih..!!!!
doa beda lagi…buktinya ada juga rampok yg namanya mutaqin..ada juga pelacur yg namanya siti..!!!!
gimana coba..???
apa nama itu doa..???
TIDAK…!!!
shekpier itu betul, kawan2 juga betul…
stiap orangkan bebas ngungkapin pendapatnya…
hehehe…
#2: tulisan pertamax itu otomatis kalo ada komentar pertama di blog ini Sheil
#3: :) kadang bingung loh kasih merek dan trademark barang yang mesti kita pasarkan
#4: emang nama lengkap ridu apa nih??
#5: :) ada alasan dibalik alamat chikstuff gak ck??
#6: Eh, jadi Juminten artinya apa Nil?
#7: duh ada apa di balik nama DIVA Fer??
#8: Wah Mas Barry, saya juga lagi sibuk2nya jadi jarang mampir ke blog yang lain. Kabar saya baek * + sibuk * :)
#9: kalo menurut saya sih, bener kata suprie(#10), lihat dulu secara keseluruhan peristiwanya. Sebenernya sih sudah lama cari cerita dibalik kata-kata ini. Ada referensi gag yah?? Nah yang ada malah dapet tulisan Al Ries dan Jack Trout yang di atas karena itu saya mengartikan perkataan Shakespeare itu secara harfiah.
#10: Setuju sih sama suprie, mesti diliat dulu seluruh peristiwa, saya dari kemaren cari-cari referensinya. Cuma dapetnya yah tulisan di atas
#11: sudah sehat Ri??
#12: Loh, baru tau sayah. Makasih Mas Jay *cari-cari artikel ttg Layla-Majnun*
#13: :) Kalo saya sih sudah nyiapin nama utk anak saya kelak. Ada unsur agama, program, dan nama saya
#14: pendapat galih sih bener juga, kalo tidak diartikan secara harfiah
#15: Duh, yang plin-plan
#16: dalam seni sebenernya juga begitu, suatu karya akan berbeda dengan karya yang lain jika diberi nama. Contoh: Lukisan Monalisa
#17: hei…
#18: Jangan ekstrim gitu ah Le
#19: trademark memang penting, sekaligus utk mengetahui kualitas
#20: doa kan adalah permintaan Peng, bukan berarti harus terwujud. Cuma meminta, dikasih alhamdulillah, gak dikasih ya tetep berusaha dan berdoa.
#21: hehe, bener juga
nama adalah sebuah pencitraan diri…. penting itu
tul merek mang penting, merek akan lbh melekat klo unik, gampang diinget, & jd pioner dalam suatu bidang.
betooll..!!!
sayah ndak mau nama sayah jadi ndorobedhes apa antogirang..
huh…
:-"
kalo di dunia per-marketing-an, tiap product itu harus punya unique selling point.
sesuatu yang unik dari produk tersebut yang bakal terus diinget oleh massa.
coba kita renungkan situasi ini. dalam masyarakat indian (kuno) dan juga sebagian suku di beberapa negara, termasuk indonesia (maaf, batak, misalnya), pemberian nama seseorang itu biasanya dikaitkan dgn hal pertama apa yang dilihat atau dirasakan. bagaimana, kalau seseorang lahir dan diberi nama sesuai dgn hal pertama yg dilihat orang tuanya adalah seekor kerbau yang lagi, maaf (lagi), membuang hajat ? tentunya, berdasarkan 'aturan' adat nama orang tsb bakal menjadi kerbau e'ek, kebo e'e, kerbau berak, atau apalah variannya. bisa juga hal2 lain yg lebih buruk … :)
makanya, dalam konteks islam, nama yang diberikan kepada seseorang selalu berimplikasi doa dan pengharapan yang baik bagi orang tersebut.
banyak kasus (di indonesia, bae) wong yg namonyo agak2 kontroversial (misalnyo, hitler atau nama2 kriminal) mengalami perlakuan yg kurang mengenakkan dari lingkungannya. belom lagi dalam konteks pasca-911, nama2 berbau islam di negara2 barat seringkali segera dicurigai (kalu bae anggota al-qaedah :P).
terlepas kita punya perbedaan latar belakang dan persepsi tertentu dgn shakespeare, memang seharusnya pemberian nama itu dilakukan degn cara-cara yg baik (pilihan, proses, … ). hal ini juga diiringi dgn penghormatan yg tinggi dgn pernyataannya utk 'menyepelekan' arti sebuah nama.
wise man said:
yah, kl dipikir mas.. ""Tombak Goyang" tuh nyeplos aja seh, soalnya nama juga orang jatuh cinta, ehehhehehe…
sometimes …benar kata shake…diganti apapun namanya..yaa tetep aja seperti nilai yg sebenarnya…..tp tanpa nama.. akan bingung nilai nya darimana?
setuju sekali
nama memang mempunyai arti yang besar bagi kita
nice post
nama memang sungguh berarti bagiku
nama adalah pembeda manusia yg satu dengan yg lain..
pentinglah nama itu..
hihi pemikiran cinta tanpa balasan VS mbisnis
hamba Tuan 🙂
Ah, tetep aja nama tidak berarti bagi keharuman si bunga mawar. Yang salah itu "Apalah arti sebuah merek". Yah, kalo orang punya sebutan, jargon, dan URI yang sama berarti orangnya sama dong. :D :P
Nama pasti penting donk.
Tapi nama menjadi tidak penting tatkala tidak penting.
karna ketidapentingan yang mendasarinya.
logikanya :
nama ——–>penting
Penting——>nama
tidak selalu nama.berarti yang penting bukan nama.
Ia juga ya ….
kesimpulannya : Nama tidak penting…. hehehehe….
Dunia sastra dengan dunia bisnis ya jelas beda lah, maknanya harus diresapi, jang yg asal diartikan secara harafiah, telaah dulu konteks katanya juga, itu kutipan kalimat romeo saat ditanya oleh juliet namanya. Maksudnya ya untuk apa mempermasalahkan nama jika cuma akan menimbulkan pertentangan, dalam konteks keluarga romeo bermusuhan dengan keluarga juliet. Buat apa mengandalkan nama besar atau marga, yang penting adalah kualitas pribadi itu sendiri, bukanlah namanya.