Rumah Baru, Impian Baru

Sebelum Tulisan Dimulai…

Bulan puasa selesai pada tanggal 18 Agustus 2012, artinya tanggal 19 sudah memasuki Bulan Syawal. Menurut iklan di televisi, bulan ini adalah bulan penuh kemenangan; entah benar atau tidak, tapi alhamdulillah pada bulan ini saya diberikan banyak sekali nikmat, salah satunya untuk menempati rumah baru <:-P Tulisan Sesudah Sebelum Tulisan Dimulai…

Ya, tepat di hari lebaran kedua kami tidak merasakan suasana lebaran, yang ada hanyalah lelah karena mengepak barang, menyusun ke mobil, dan menurunkannya di kediaman baru. Walau capek, tapi kebahagiaan karena memiliki rumah sendiri adalah hal yang bahkan lebih menyenangkan dari lebaran, minimal bagi saya dan keluarga.

Pada 2 Syawal 1433 H secara resmi kami meninggalkan kediaman lama yang berada pada Komplek Kencana Damai Blok N nomor 9 menuju ke Graha Mandala Blok C nomor 3.

Ummi dan Dynda Pose Di Rumah Yang Sedang Dibangun

Ummi dan Dynda Pose Di Rumah Yang Sedang Dibangun

Ngomong-ngomong tentang rumah, teringat ayah saya pernah berkata saat saya SMA. Saat itu beliau berkata: “Nak, sebagai anak bungsu kamu hampir dipastikan mewarisi rumah ini. Pesan ayah jangan jual rumah ini, ini tempat untuk berkumpul kakak-kakakmu, jika di antara mereka ada yang tidak mempunyai rumah, bisa tinggal di sini saja. Tetapi walau mewarisi rumah ini, biasanya sebagai laki-laki, kamu tidak akan puas jika tidak membeli rumah sendiri”.

Tetapi walau mewarisi rumah ini, biasanya sebagai laki-laki, kamu tidak akan puas jika tidak membeli rumah sendiri

Diskusi dengan beliau ini adalah diskusi yang sampai saat ini selalu saya ingat, apalagi kata-kata terakhir yang sangat memotivasi saya untuk mempunyai rumah hasil keringat sendiri.

Alhamdulillah kurang lebih 1 tahun menikah, kami diberikan rezeki untuk mempunyai rumah baru. Walau kecil tetapi sangat memuaskan, maklum ini pertanda positif bahwa jika pada umur seperti sekarang saya bisa membeli rumah seperti ini, maka akan ada kemungkinan pada tahun-tahun berikutnya saya bisa membeli rumah yang lebih dari ini, toh hidup manusia itu berkembang kan ya?

Asyiknya lagi, dengan pekerjaan saya yang hanya di rumah dan bermodalkan komputer + akses internet + kreativitas inilah yang menghasilkan itu semua, tanpa meninggalkan anak dan istri saya. Sebuah titik di mana membuat rasa percaya diri saya makin kuat karena tanpa ngantor di luar rumah saya bisa mencapai apa yang menjadi impian saya 8-> ada yang mau ikutan ngantor di rumah hehe?

Tulisan Sesudah Tulisan…

Salah satu impian saya tercapai, selanjutnya tentu akan ada perwujudan impian-impian lainnya, salah satunya insya Allah membeli kendaraan beroda empat dan beratap agar istri dan anak-anak saya merasa lebih nyaman untuk dibawa bepergian.

Doakan saya ya 😉

nb: foto rumah setelah jadi akan menyusul setelah benar-benar bersih dan rapi, jadi lebih sedap dipandang mata, hehe.