Spam Tag Gambar di Facebook dari Asma Nadia

Sebelum Tulisan Dimulai…
Sudah beberapa minggu ini di “Kabar Berita” Facebook saya berseliweran gambar buku-buku yang ditag ke profil teman-teman saya di facebook. Usut punya usut, ternyata itu adalah “undian tag berhadiah” yang diselenggarakan oleh Asma Nadia, seorang penulis yang menurut saya cukup populer di Indonesia.

Tulisan Sesudah Sebelum Tulisan Dimulai…
Pada dasarnya akun facebook, twitter, nomor hp, email dan semua milik pribadi yang bisa digunakan untuk menghubungi diri secara langsung adalah hal yang sakral, minimal bagi saya ya memang sakral seperti itu. Makanya saya kadang sangat dongkol jika ada sms yang “jualan dengan frontal” seperti menawarkan KTA, kartu kredit, dsb ke ponsel saya.

Spammer

Spammer

Begitu juga dengan akun layanan internet seperti facebook, twitter, dsb. Bagi saya akun-akun tsb sangat berguna untuk teman menghubungi dan berbagi. Tetapi jika layanan tersebut digunakan untuk kembali “jualan dengan frontal” ya tentu membuat jengkel, sama jengkelnya jika mendapat sms spam.

Masalah spam sendiri sepertinya di Indonesia agak kurang terjamah. Awalnya UU ITE yang menurut saya akan menjadi tameng pelindung pengguna internet dan selular di Indonesia, malah menjadi momok dengan pasal karetnya (pasal 27) dan di UU itu sendiri, spam tidak dibahas sama sekali 🙁

Beberapa kali juga saya mention akun twitter @tifsembiring, Pak Tifatul Sembiring, Menteri Komunikasi dan Informatika Indonesia, mengadukan masalah spam ini pada beliau, cuma sampai sekarang tidak dibalas. Saya pikir walau tidak dibalas, mungkin beliau memikirkannya. Ternyata sampai sekarang tidak saya dengar sedikitpun dari beliau tentang penanganan spam ini, hanya yang terdengar bahwa beliau konsen, fokus, antusias, dan ngotot di masalah pornografi /:)

Nah, balik ke spam tag gambar di facebook dari akun Asma Nadia ini. Ternyata saat saya lihat album gambar sumber spam: http://www.facebook.com/album.php?aid=610512&id=121230480421 saya mendapati fakta bahwa:

  1. untuk mendapat sebuah kupon harus mentag 1000 orang. Bisa dibayangkan? kamu harus menyepam teman-teman kamu sebanyak 1000 orang cuma untuk mendapat 1 kupon, yang kupon itu kemudian diundi lagi, dan 5 orang pemenang dapat CD Sountrack Rumah Tanpa Jendela [-(
    WTF! Sebegitu berharganya CD tersebut? sehingga kamu harus membuat kamu menjadi spammer untuk teman-teman SD, SMP, SMA, Kuliah, teman masa kecil, atau mungkin teman yang dikenal di internet yang berniat berteman dengan kamu murni tanpa ingin diganggu dengan hal-hal seperti spam
  2. lalu “hadiah sebenarnya” ditentukan oleh mereka yang paling banyak mentag/menyepam teman-temannya. Walau hadiah utamanya lumayan (Rp 1.000.000), tetapi dampak negatif yang diterima tentu lebih dari itu.
Tag Mania Berhadiah

Tag Mania Berhadiah

Dan menurut saya, konsep spam ini dari dulu ke dulu adalah suatu hal yang mengundang antipati. Minimal dari saya, saya tidak mengajak pembaca tulisan di blog saya ini untuk antipati loh. Karena dengan hal ini, minimal akan terjadi hal seperti ini:

  1. Respek saya terhadap Asma Nadia yang saya pikir motivator dari penulis perempuan Islami di Indonesia, jadi berkurang, bahkan hilang sama sekali.
  2. Keinginan saya untuk membaca buku-buku yang ditawarkan lewat spam, buku-buku yang berjudul:
    Think Dinnar! dari Endy J. Kurniawan
    Dendam Positif! dari Isa Alamsyah dan Asma Nadia
    Sakinah Bersamamu dari Asma Nadia
    No Excuse! dari Isa Alamsyah
    Rumah Tanpa Jendela dari Asma Nadia, Aditya Gumay, dan Adenin Adlan
    menjadi tidak tertarik sama sekali saya untuk membacanya.
  3. Dan saya juga mungkin akan menghapus pertemanan dengan orang-orang yang yang mentag saya karena ikut undian spam itu. Layaknya saya menghapus mereka yang berjualan dengan cara mentag ke akun facebook saya.

Tulisan Sesudah Tulisan…
Ah ya, tulisan ini bukan ajakan untuk yang membaca blog saya agar tidak membeli buku-buku di atas. Itu sikap saya loh, soalnya saya pembenci spammer. Saya pikir 5 buku di atas akan tetap laku, bahkan siapa tau jadi best-seller, tapi yang pasti: bukan saya pembelinya 😉

nb: foto bocah diambil dari sini, foto email diambil dari sini