Kiat-kiat sukses berkampanye

Sebelum Tulisan Dimulai…
Wah, lagi musimnya kampanye-kampanyean kan? Mudah-mudahan posting ini bisa menjadi salah satu acuan para calon legislatif untuk bisa sukses pada saat pemilihan nanti.

Bukan sembarang metode loh, ini sudah dibuktikan oleh seseorang yang sudah terkenal, walau saya gak bisa jamin ini akan sukses, tetapi minimal usaha-usaha ini bisa membuat caleg berkampanye dengan modal minimal.

Tulisan Sesudah Sebelum Tulisan Dimulai…
Biar mudah, saya contohkan seorang caleg, sebut saja Oy Uyo’. Kita contoh saja cara-cara kampanye beliau ini, cuma sebelumnya harus dimengerti bahwa beliau ini anti dengan blog, jadi jangan harap salah satu hal yang bisa membuat Barrack Obama jadi presiden ini dijadikan sarana untuk kampanye, membicarakan blog saja membuat dia muak.

Langkah 1:
Ok, sekarang langkah awal yang dibuat Oy adalah memberitakan kepada publik bahwa dia akan menjadi caleg melalui media koran.

Tentunya dengan embel-embel jargon biar bisa diingat orang seperti: ASLI TANPA FORMALIN atau BUKAN REKAYASA KIMIA! Hm.. sebaiknya seperti itulah, mungkin ASLI TANPA REKAYASA terdengar bagus.

Setelah itu tentunya kita tulis angka partai dan nomor urut kita. Tentunya karena Oy caleg nomor 1, hatinya bangga, kalo bisa dikatakan ke mana-mana bahwa dia CALEG NOMOR 1 TANPA MEMBAYAR SEPESERPUN.

Langkah 2:
Sebarin SMS dong, kan SMS lebih kuat kekuatan hukumnya dibanding email (tentunya itu adalah opini Oy karena ketidakketahuan beliau tentang teknologi).

Ups! Ternyata kegiatan SMS ini ada banyak orang yang tidak suka, walau sebenarnya memang inilah yang diinginkan Oy, dia ingin bisa masuk media massa untuk meningkatkan popularitasnya, jadi akan ada kontroversi di sini.

Benar juga, ada beberapa orang yang mengganggap bahwa SMS dari Oy adalah SPAM Kampanye, tentu saja ini sudah diperkirakan dan mudah saja ngeles dengan mengatakan bahwa SMS tersebut BUKAN KAMPANYE, CUMA MEMINTA RESTU dari orang-orang yang dikenalnya.

Kalo ngotot juga dipermasalahkan, kan tinggal ngeles versi 2.0 = MEDIA YANG SALAH KUTIP.

Langkah 3:
Jika jadi pemberitaan di acara biasa tidak bisa mendongkrak popularitas, ya masuk dong ke salah satu acara yang rating penontonnya paling banyak di negeri ini: SINETRON DAN INFOTAINMENT.

Hm.. masuk ke sinetron agak terlalu makan waktu dan kemungkinan kalah saat casting melawan aktor-aktor tampan baik dari dalam maupun luar negeri.

Hm… pilih tokoh yang kontroversial juga dan harus dipastikan melawan biar pemberitaannya berkelanjutan dan dilihat orang terus, kalo bisa sampai hari pemilihan kasus ini harus berlangsung.

Nah, tepat sekali ini ada orang yang barusan cerai sama istrinya, dan tokoh ini terkenal arogan, pasti melawan dan akan menjadi pemberitaan yang sangat besar. Kalo gak besar pemberitaannya ya dibesar-besarkan dong.

Nah, kan orang ini (sebut saja Gani Hamat) baru buat video klip, kita cari saja celahnya, oh ini dia sepertinya latar di belakang video klip ini adalah merah-putih, hm.. seperti bendera Indonesia, kok ditempel lambang gitu ya?? NAH INI DIA!!!

Ayo besarkan masalah ini sampai akhirnya disorot oleh semua media. Tuntut dia, kalo bisa atas nama Mentri, biar tambah disorot. Dan pakai pasal-pasal apa gitu biar terlihat lebih paham dengan undang undang (Ah, padahal Oy sendiri yang dulu sempat blunder tentang pasal ini)

Langkah 4:
Huh, capek-capek membesarkan masalah eh ternyata kasusnya malah meredup begitu saja. Oke Oy memutar otak dan mencari-cari cara agar dia bisa masuk ke infotainmen lagi.

Ah, ini dia! Ada kasus yang sedang hot-hotnya sekarang, ya ya ya. Tentang tuduhan penganiayaan oleh seorang artis. Sip ini akan menambah popularitas saya, pikir Oy.

Langkah 5:
Oy tidak ingin kejadian meredupnya berita yang kemarin terjadi lagi, maka dia sudah langsung mengantisipasi dengan cara membuat berita baru lagi, tentunya dengan memperlihatkan image dia sebagai “pakar pornomatika“.

Sip, dengan begini maka akan banyak orang yang akan mengenal saya, pikir Oy.

Tulisan Sesudah Tulisan…
Cukup itu saja kiat-kiat sukses berkampanye yang akan melambungkan popularitas. Efeknya pasti ada, entah itu negatif ataupun itu efek positif, yang jelas Om Eko sudah menuliskan sesuatu di blognya tentang efek tersebut: KATAKAN TIDAK UNTUK PARTAI YANG ADA ROY SURYO-NYA


nb: gambar kartun diambil dari inilah.com